|
Detail Cantuman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengarang
|
:
|
Gantyo Koespradono
|
Judul
|
:
|
Siapa Sutradara Terbaik Tahun Ini? / oleh : Gantyo Koespradono
|
Bahasa
|
:
|
ind
|
|
|
|
Abstrak
|
:
|
Dalam Festival FIlm Indonesia (FFI) 1986 tiga sutradara besar yaitu Sjumandjaja, Teguh Karya dan Arifin C. Noor bertemu melalui karya-karyanya. Sjumandjaja hadir melalui filmnya "Opera Jakarta" yang menceritakan tentang suka duka di Jakarta dan diangkat dari novel karangan Arswendo Atmowiloto. Pada saat penggarapan 95%, Syumandjaya meninggal dunia sehingga sisanya dikerjakan dan disutradarai secara kolektif. Ciri khas Syumandjaya adalah mampu menghidupkan hampir semua tokoh dalam film sehingga filmnya tetap menarik dan mempunyai ciri khas sendiri. Teguh Karya dalam film "Ibunda" melakukan pembaharuan dalam hal isi cerita namun temanya tetap mengenai kehidupan keluarga. Dalam film ini Teguh Karya mampu mengarahkan pendukung-pendukung film sehingga karya filmnya terasa begitu dekat dengan penonton. Sedangkan Arifin C. Noor melalui FFI kali ini menjagokan karyanya berjudul "Matahari-Matahari" yang mengisahkan tentang seorang petani miskin yang ingin cepat kaya tetapi terperangkap tipu muslihat kota Jakarta. Kelebihan Arifin dalam film ini adalah mampu menghidupkan sebuah film sehingga seolah-olah penonton sedang menyaksikan sebuah peristiwa.
|
|
|
|
Kata Kunci
|
:
|
Sjumandjaja, Teguh Karya, Arifin C Noor
|
Sumber
|
:
|
Harian Umum Angkatan Bersenjata, 31 Juli 1986
|
|
|
|
Dokumen Teks Lengkap
|
:
|
Catatan : Anda harus memiliki aplikasi pembaca
dokumen PDF untuk dapat membuka dokumen ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|